Entah kenapa malam ini saya merasa berbeda. Saya merasa
sedih, galau, manja, cengeng, sensitif, takut, cemas. Saya tidak mengerti kenapa.
Karena berbagai macam perasaan aneh itu membuat saya sejenak memprotes Tuhan,
sepertinya saya mengalami pergumulan..Banyak pertanyaan muncul dalam benak
saya, kenapaa, mengapa, bagaimana bisa, ??? Semuanya tanpa bisa saya jawab.
Pikiran saya begitu kacau.
Bahkan karena “perasaan aneh atau pergumulan” ini saya
sempat membuat seorang sahabat pria saya sampai bertanya kenapa saya berbeda
malam ini. Yahh harus saya akui malam ini saya menjadi lebih cengeng, sensitif
dan tidak dewasa sama sekali, luarbiasa..ckckck.. Semuanya itu hanya karena
saya sedang diliputi suasana hati yang kurang mengenakkan ini sehingga saya pun
menebarkan aura yang buruk ke orang-orang terdekat saya, sungguh bukan hal yang
patut ditiru apalagi dibanggakan hehhehe..Agak lama, sekitar 3 jam-an saya
bergumul dengan semua masalah saya, hingga akhirnya saya memutuskan untuk
bangun dan berdoa, seharusnya jam berdoa saya Pkl. 21.00 tetapi karena “pergumulan”
itu maka jam berdoa pun berubah alias saya pending. Begitu banyak yang saya
pikirkan, yang saya renungkan selama hampir 3 jam-an tersebut, rasanya semua
beban ada dipundakku, rasanya seperti memikul sesuatu tetapi saya sendiri
bingung harus berbuat apa, rasanya saya takut, saya mencemaskan hidup saya,
apakah semuanya akan baik-baik saja nanti, akankah semunya akan berjalan sesuai
harapan, ataukah saya hanya akan menuai kecewa dan sakit ??? Begitu banyak hal
yang terjadi di dalam hidup saya, keluarga saya, teman-teman saya, di lingkungan
saya, bahkan di luar dunia saya yang saya lihat, yang saya dengar, yang saya
rasakan membuat saya sejenak merasakan kecemasan dan membuat saya bergumul
sendiri malam ini. Yah tepat pukul 23.00 saya seperti disadarkan dan langsung
menuju tempat doa, saya menyalakan lilin, mematikan lampu kemudian menyiapkan
diri, mengarahkan hati dan segenap pikiran saya untuk berdoa. Dipertengahan doa
tanpa saya sadari airmata saya terjatuh, saya mencurahkan semuanya sama Tuhan,
saya menceritakan semua uneg-uneg saya, everything..Setelah menceritakan
semuanya, saya merasakan perbedaan, saya merasa lega, plong dan hilang semua
pergumulan tadi. Sebelum menutup doa, saya meminta sama Tuhan sekiranya boleh
saya diberikan satu ayat dari Kitab Suci supaya menjadi pedoman buat saya agar
saya semakin dikuatkan dalam iman. Dengan mata yang masih dalam keadaan
tertutup, saya kemudian mengambil sebuah Alkitab yang ada dihadapan saya dan dengan
penuh keyakinan saya pun membukanya. Betapa bahagianya saya ketika membuka mata
dan mendapati judul Kitab Suci yang saya baca, yakni: Nasihat Setia dalam perkara yang kecil (Injil Lukas,16:10-14) Adapun isinya seperti ini : Barangsiapa
setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.
Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga
dalam perkara-perkara besar. Jadi jikalau kamu tidak setia dalam hal mamon yang
tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan
menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua
tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang
lain, atau ia akan setia kepada seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu
tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Semuanya itu didengar oleh
orang Farisi, hamba-hamba uang dan mereka mencemoohkan DIA. Lalu Ia berkata
kepada mereka: “Kamu membenarkan diri dihadapan orang, tetapi ALLAH mengetahui
hatimu. Sebab apa yang dikagumi oleh manusia, dibenci oleh ALLAH.
Setelah membacanya, saya diliputi sukacita yang luarbiasa,
rasanya seperti ada kekuatan baru, semangat baru dan saya menyesali pergumulan
saya sebelumnya dimana saya merasa begitu rapuh dan terkesan sedikit memprotes
Tuhan. Yang membekas di ingatan saya setelah membaca isi Kitab Suci tadi adalah
Setia, setia dan setia.. Yah SETIA..Kata yang hanya terdiri dari 5 huruf ini ternyata
memiliki segudang arti, beribu nasihat dan sejuta makna..
Setia,,apakah saya setia??? Jawabannya belum sepenuhnya.
Saya mencoba untuk tidak mengkotak-kotakkan pendapat pribadi saya tentang si
setia ini. Setia itu luas, setia itu bukan hanya tentang pacar, tentang
suami/istri, tentang keluarga, setia pada atasan, setia pada pekerjaan tapi
lebih daripada itu.., Setia itu komitmen, setia itu ketika apa yang otak kita
pikirkan dan apa yang mulut kita bicarakan sesuai atau selaras dengan apa yang
kita perbuat. Setia ini hanya punya tiga sahabat, komitmen, cinta dan
loyalitas. Tanpa mereka bertiga si setia ini bukanlah apa-apa. Itulah setia,
menurut saya. So simple..
Sebelum
menutup cerita saya, izinkan saya membagikan sebuah kisah tepatnya kisah
nyata tentang kesetiaan seekor anjing terhadap majikannya. Anjing ini bernama Hachiko.
Hachiko adalah seekor anjing jantan jenis Akita Inu kelahiran Odate. Ia terus
dikenang sebagai lambang kesetiaan anjing terhadap majikan. Setelah majikannya
meninggal, Hachikō terus
menunggu majikannya yang tidak kunjung pulang di Stasiun Shibuya, Tokyo.
Awalnya, Hachiko anjing itu diajak mengantar dan menjemput tuannya di sebuah
stasiun kereta api. Setiap hari Hachiko selalu menunggu dengan setia kedatangan
profesor. Suatu saat, tahun 1925, sang profesor tidak muncul di stasiun kereta
karena meninggal ditempat mengajar. Namun Hachiko dengan kesetiaan yang
luarbiasa tetap menanti hingga tengah malam. Keesokannya, lusa dan bahkan
dikisahkan seterusnya selama 10 tahun ia terus menunggu. Suatu saat Hachiko
tertabrak dan mati seketika. Kisah ini sangat mengharukan masyarakat Jepang
sehingga mereka mengabadikannya dengan mendirikan patung anjing. Its amazing
story..How about us ??? Semoga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar