Selasa, 18 April 2017

AMARAH DAN PETAKA

Hasil gambar untuk Gambar orang marahHasil gambar untuk Gambar orang marah       Hasil gambar untuk Gambar orang marah 
Hari ini secara tidak sengaja saya menonton sebuah video yang diunggah ke sosial media F******K dimana dalam video tersebut memperlihatkan seorang pria yang berbadan cukup kekar, rupanya pria tersebut adalah seorang ajudan bos yang sedang marah-marah ke salah satu petugas atau staf bandara karena bosnya gagal meeting disebabkan pesawatnya delay. Tampak di video tersebut si ajudannya ini  marah dan mengancam akan merusakkan barang-barang yang ada di bandara tersebut, beberapa kali ia sempat meneriakkan kata-kata yang cukup pedas dan bla bla bla..*sensor*.............................................................................
 Okey, cerita diatas hanyalah ilustrasi kecil yang mau saya bagikan, cerita yang sering terjadi di kehidupan sekitar kita.. kali ini saya bukan ingin membahas tentang bandara dan bukan pula tentang pesawat yang seringkali delay, namun kali ini saya mau mengupas (kentang kali dikupas hehehe ) tentang salah satu jenis emosi yang dimiliki manusia yakni marah. Marah tentunya bukan hal asing bagi kita dong, semua orang yang ada di dibelahan dunia manapun, tidak peduli tua atau muda, kecil atau besar, hitam atau putih, pintar atau bodoh, alim atau nakal semua pasti pernah merasakan emosi yang satu ini. Memang betul, menahan marah bukanlah pekerjaan yang gampang, yang gampang itu memancing amarah hehehe. Kita terkadang susah menahan amarah ketika seseorang membuat masalah yang ujung-ujungnya memancing emosi kita, maka yang terjadi adalah darah kita langsung naik ke ubun-ubun, tangan gemetaran ingin memukul, sumpah serapah sudah berada di ujung lidah tinggal menumpahkan saja, tetapi jika disaat itu kita mampu dan bisa menahannya maka bersyukurlah karena kita termasuk orang yang kuat dan sabar..Alhamdulilah .. sambil urut dada, sabaar nak, sabaar..
Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita tahu dahulu apa siy sebenarnya arti dari marah atau amarah ini ?
Kemarahan berasal dari kata marah (bahasa Inggris: Wrath, angry ; bahasa Latin: Ira) adalah suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin. Ekspresi kemarahan ini dapat ditemukan dalam bentuk raut muka, bahasa tubuh, respons, kadang-kadang tindakan yang agresif misalnya dengan merengut dan mengerutkan wajah, mengeluarkan suara yang keras serta kata-kata yang pedas dan kasar, menggertakkan gigi, melotot, bahkan bisa dengan memukul.
Sebenarnya ada tidak siy jenis-jenis atau tingkatan-tingkatan dalam marah ini ? Okey..kupas yuk..!!!
Dalam bukunya Gymnastiar (2002) menjelaskan bahwa marah dapat dikelompokkan  dalam 4 golongan, yakni :
  • Orang yg lambat marah, lambat reda dan lama bermusuhannya
  •  Cepat marah dan lambat redanya
  • Cepat marah dan cepat pula redanya
  • Lambat marah dan lambat redanya.
Sedangkan untuk tingkatan marah, ada beberapa tingkatan yakni : 
  •  Berlebih-lebihan
  • Biasa-biasa saja
  • Kurang
Pada umumnya sifat pemarah dikaitkan dengan masalah karakter. Namun sebenarnya problem marah tidaklah sesederhana itu. Ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa orang yang memiliki episode marah secara intens akan meningkatkan bahaya kesehatan bagi dirinya sendiri. Nah, bagaimana sebaiknya kita mengenali emosi marah ini dan mengontrol sifat pemarah ? cekidootttt !!!
Ada beberapa karakter pemarah dalam diri seseorang :
  1. Orang yang berenergi tinggi mudah marah, ini dikarenakan metabolismenya cepat dan sulit mengendalikan emosi.
  2. Orang yang hatinya dipenuhi oleh kemarahan, bisa dikarenakan pengalaman masa lalu yang mungkin penuh kepahitan dan ketidakadilan, mudah tersinggung karena perasaannya peka.
  3. Orang yang karakternya cenderung negatif, misalnya tidak suka mengalah, mengharapkan orang utuk selalu mengikuti kemauannya atau lebih dikenal sebagai orang yang egois.
Kadang sifat pemarah dikaitkan dengan sikap tegas dan tidak memaafkan. Memang sebagian kemarahan ini muncul akibat kesulitan kita untuk memaafkan dengan balutan ketegasan. Namun terkadang ada sebagian kemarahan yang tidak berhubungan dengan pemberian maaf. Kadang kita bisa menjadi pelaku kemarahan , kadang kita juga bisa menjadi korban kemarahan. Saya sendiri adalah termasuk orang yang mudah tersulut emosinya tetapi mudah juga untuk reda. Menurut saya, marah itu alamiah dan wajar, yang membuatnya tidak wajar adalah ketika kita marah secara berlebihan dan akhirnya tidak bisa mengontrol diri kita sendiri untuk berbuat sesuatu yang diluar batas, misalkan dengan merusakkan barang-barang yang ada dihadapan kita, melempar sesuatu benda, atau bahkan sampai beradu fisik. Rasa marah itu menunjukkan sifat pengendalian diri kita. Sejauh mana kita bisa menahan diri untuk bisa mengontrol emosi diri kita, mengontrol perasaan, pikiran, tindakan serta perbuatan kita. Pengendalian diri itu menunjukkan tingkat kesabaran kita. Sejauh mana kita bisa bersabar, berlatih menunda untuk sementara waktu sehingga tidak terpancing untuk menyelesaikan pada saat itu juga.
Sebelum menutup tulisan saya kali ini , saya ingin memberikan tips-tips untuk kita semua agar bisa menghindari perasaan marah ini. Ini dia tips-tipsnya :

1)   Diam atau tidak berbicara
Diam atau tidak berbicara ketika marah merupakan obat paling mujarab untuk menghilangkan kemarahan, karena kalau banyak berbicara ketika marah maka jatuhnya kita tidak akan bisa mengontrol kata-kata atau tindakan kita.
2)   Dengan tersenyum
Ketika marah, cobalah tipu diri sendiri menggunakan trik ini dg cara tersenyum, sejelek apapun senyum tersebut tetap akan bisa membuat perubahan emosi. Emosi anda akan menjadi lebih baik ketika tersenyum.
3)   Carilah kesibukan lain
Untuk melupakan kejadian atau sesuatu yang memancing emosi kita maka kita butuh sesuatu untuk mengalihkan amarah kita dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan sehingga membuat kita lupa, misalnya mendengarkan musik, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, menonton tv,chating, sayang-sayangan sama pacar, atau menulis yang isinya curhat siapa tau bisa menjadi penulis hehehe..

Ketika marah, hitunglah angka dari 10 sebelum berbicara,namun jika sudah terlalu marah maka hitunglah dari 100”-Thomas Jefferson
Semoga postingan saya kali ini bisa bermanfaat untuk sobat pembaca dimanapun berada. Epanggawan dan GBU !

MENIKAH Vs GOLONGAN DARAH


Okey , holla April...Kali ini saya ingin memberikan info masih dari dunia kesehatan dan kali ini saya ingin membahas mengenai pernikahan dan golongan darah..Kira-kira apa hubungannya yah, menikah dengan golongan darah ???
Saya seringkali mendengar dan mendapati pertanyaaan yang begini “apakah pasangan dengan golongan darah yang sama tidak diperbolehkan untuk menikah? Atau kalaupun menikah maka akan susah mendapatkan keturunan ?
Nah, mungkin teman-teman juga sering mendengar bahkan bertanya-tanya seperti itu.. Pernyataan diatas sudah menjadi mitos dimasyarakat, selama ini hampir sebagian besar kita masih berpikiran yang sama dan tak jarang pula mempercayai mitos tersebut. Terkadang kita sering “menelan bulat-bulat” mitos yang beredar dimasyarakat tanpa bertanya pada yang ahlinya (maksudnya biar lebih mengetahui kebenarannya aja)
Okey ,langsung saja mari kita bahas yukkk !!!!
Sebenarnya, tidak ada larangan sama sekali  bagi pasangan yang ingin menikahi pasangannya meskipun bergolongan darah yang sama. Yang menjadi larangan adalah menikahi saudara sendiri ataupun menikahi suami atau istri orang ,nah loe..hehheehe itu yang dilarang..Sepertinya saya sudah menjawab pertanyaan tersebut bawasannya didalam dunia medis tidak ada larangan untuk menikah dengan pasangan yang bergolongan darah yang sama.
Seperti yang kita ketahui, golongan darah manusia itu ada 4 macam, yaitu : A, B, AB dan O. Dimasyarakat kita cukup akrab dengan dengan sistem darah ABO ini, namun dari segi medis dikenal banyak sekali cara penggolongan darah, namun biasanya hanya ada 2 cara penggolongan yaitu sistem ABO dan faktor Rhesus. Nah, yang perlu kita ketahui adalah faktor Rhesus ini, dalam sistem ABO kita ketahui ada golongan darah A,B,AB dan O sedangkan dari faktor Rhesus golongan darah terbagi atas 2 yaitu rhesus positif dan rhesus negatif. Rhesus adalah protein ( antigen ) yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Jadi yang perlu kita ketahui adalah mengetahui jenis golongan darah kita beserta rhesusnya, apakah A(+) atau A(-) dsbnya.
Sehubungan dengan pertanyaan diatas, yang menjadi sangat penting untuk kita ketahui adalah mengetahui rhesus kita dan pasangan kita. Kenapa ini menjadi penting ??? Saya berikan contoh yah..
Misalkan si Ayu memiliki golongan darah A negatif dan pasangannya si Bayu memiliki golongan darah A negatif juga maka tidak akan menjadi masalah dari segi kesehatannya, intinya memiliki golongan darah serta rhesus yang sama maka tidak akan menjadi persoalan sehingga fakta ini mematahkan dan dengan jelas menjawab pertanyaan kita tersebut. Nah justru yang menjadi persoalan adalah jika si istri ini memiliki golongan darah A dengan rhesus negatif dan si suami bergolongan darah A dengan rhesus positif maka ini yang bisa menjadi salah satu faktor adanya gangguan medis pada si ibu kelak jika dalam keadaan hamil. Mengapa bisa begitu??? Jawabannya adalah pada saat kehamilan, kehadiran janin di tubuh ibu merupakan “benda asing” apalagi jika rhesus janin tidak sama dengan rhesus ibu maka secara alamiah tubuh ibu akan bereaksi dengan merangsang sel darah merah berupa zat antibodi/antirhesus untuk melindungi tubuh ibu sekaligus melawan ‘benda asing’ tersebut (janin). Inilah yang menimbulkan anti rhesus (penghancuran sel darah merah) atau hemolitik. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian janin dalam rahim, atau jika lahir menderita pembengkakan hati, anemia, kuning (jaundice), dan gagal jantung. Perbedaan rhesus antara ibu dan janin tak terlalu berbahaya pada kehamilan pertama. Sebab, kemungkinan terbentuknya zat antirhesus atau antibodi pada kelahiran pertama sangat kecil. Kalaupun sampai terbentuk, jumlahnya tidak banyak, sehingga bayi pertama dapat lahir sehat. Pembentukan zat antirhesus baru benar-benar dimulai pada saat proses persalinan (atau keguguran) kehamilan pertama. Saat plasenta lepas, pembuluh-pembuluh darah yang menghubungkan dinding rahim dengan plasenta juga putus. Akibatnya, sel-sel darah merah bayi dapat masuk ke dalam jumlah yang lebih besar. Selanjutnya, 48-72 jam setelah  persalinan atau keguguran, tubuh ibu dirangsang lagi untk memproduksi zat antibodi/antirhesus lebih banyak lagi. Kelak saat ibu mengandung lagi, zat antibodi/antirhesus di tubuh ibu akan menembus plasenta dan menyerang sel darah merah janin. Tetapi tidak perlu khawatir karena untuk kasus-kasus seperti contoh diatas yakni si ibu memiliki rhesus yang berbeda dengan si suami biasanya akan diberikan tindakan pencegahan terbentuknya zat antirheus dengan obat anti-Rhogama globulin (RhoGAM) atau Rh Immunuglobulin. RhoGAM disuntikkan pada usia kehamilan 28 minggu dan saat persalinan.
Okey, nih ada beberapa anjuran yang harus dilakukan sebelum menikah adalah :
§  Periksa kesehatan. Anjuran "klasik" ini sangat berguna untuk kasus-kasus penyakit genetik seperti ini, namun bila sebelum menikah anda dan pasangan tidak melakukan pemeriksaan kesehatan darah, termasuk rhesus, lakukan segera saat hamil.
§  Bila ibu mempunyai rhesus  negatif  atau ketidakcocokan golongan daran antara janin dan ibu baru diketahui usia persalinan, suntikan RhoGAM untuk ibu sebaiknya diberikan dalam waktu maksimal 72 jam setelah persalinan. rhoGAM efektif hanya berlangsung 12 minggu, sehingga setelah lewat masa tersebut anda harus mendapat suntikan kembali agar kehamilan berikutnya tidak bermasalah.
Nah, itulah sedikit banyak info yang bisa saya bagikan buat kita semua , semoga info ini dapat membantu teman-teman pembaca dimanapun berada sehingga tidak terjadi salah paham atau menjadi bahan perdebatan lagi ..Semoga informasi ini juga bisa menjadi perekat hubungan antar anda dan pasangan yang ragu-ragu karena memiliki persamaan golongan darah dengan pasangannya sehingga lebih mantap untuk meneruskan ke jenjang yang lebih serius (woallahhh lebay deh saya hahhaha)..Epanggawan !!!